Gaun Unik, Dicetak dengan Printer 3D - Beragam aksesori fesyen berhasil diciptakan dari printer 3D. Mulai dari kalung, gelang, cincin, hingga sepatu.
Kini, kemampuan printer 3D pun semakin canggih. Seperti dilansir laman Daily Mail, studio desain Nervous System berhasil menciptakan gaun dengan menggunakan teknologi printer 3D. Oleh mereka, gaun tersebut dijuluki "4D dress".
Seperti halnya kain, garmen hasil cetakan itu bisa didesain sesuai dengan rancangan yang diinginkan. Salah seorang pendiri sekaligus Direktur Kreatif Nervous System, Jessica Rosenkrantz, mengungkapkan bahwa gaun unik tersebut membutuhkan waktu sekitar 48 jam untuk dicetak.
Studio desain yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat (AS) ini, juga membuat aplikasi di ponsel pintar dan tablet yang memungkinkan pengguna memanipulasi gaun mereka. Dengan aplikasi tersebut, pola, gaya, serta fleksibilitas gaun bisa diubah.
"Saya sangat tertarik dengan masa depan di mana garmen lebih personal dan bisa disesuaikan," ujar Rosenkrantz.
Ia menjelaskan, gaun dicetak lewat proses yang disebut dengan Selective Laser Sintering. Proses ini menggunakan laser yang berfungsi melebur nilon dan bubuk sehingga menghasilkan bubuk yang meleleh.
Untuk diketahui, gaun ini menghabiskan biaya sekitar US$3.000 untuk proses cetak. Rencananya, Rosenkrantz juga akan merilis pakaian-pakaian lain yang dicetak dengan menggunakan printer 3D. Anda tertarik?
 |
| Gaun dari printer 3D dikenakan seorang wanita (tengah). |
Kini, kemampuan printer 3D pun semakin canggih. Seperti dilansir laman Daily Mail, studio desain Nervous System berhasil menciptakan gaun dengan menggunakan teknologi printer 3D. Oleh mereka, gaun tersebut dijuluki "4D dress".
Seperti halnya kain, garmen hasil cetakan itu bisa didesain sesuai dengan rancangan yang diinginkan. Salah seorang pendiri sekaligus Direktur Kreatif Nervous System, Jessica Rosenkrantz, mengungkapkan bahwa gaun unik tersebut membutuhkan waktu sekitar 48 jam untuk dicetak.
Studio desain yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat (AS) ini, juga membuat aplikasi di ponsel pintar dan tablet yang memungkinkan pengguna memanipulasi gaun mereka. Dengan aplikasi tersebut, pola, gaya, serta fleksibilitas gaun bisa diubah.
"Saya sangat tertarik dengan masa depan di mana garmen lebih personal dan bisa disesuaikan," ujar Rosenkrantz.
Ia menjelaskan, gaun dicetak lewat proses yang disebut dengan Selective Laser Sintering. Proses ini menggunakan laser yang berfungsi melebur nilon dan bubuk sehingga menghasilkan bubuk yang meleleh.
Untuk diketahui, gaun ini menghabiskan biaya sekitar US$3.000 untuk proses cetak. Rencananya, Rosenkrantz juga akan merilis pakaian-pakaian lain yang dicetak dengan menggunakan printer 3D. Anda tertarik?